Apa Sih Perbedaan Khitbah Dengan Tunangan?
 |
| Apa Sih Perbedaan Khitbah Dengan Tunangan? |
Istilah tunangan bahwasanya tidak dikenal dalam istilah syariah. Namun bila berminat dicarikan padanan katanya, tentu saja yaitu khitbah, yang artinya meminang. Tetapi, tetap saja ada perbedaan antara tunangan dengan khitbah. Paling tidak dari segi proses dan aturannya.
Biasanya tunangan ini usang waktunya hingga menikah, karena orang yang mengajak tunangan biasanya dalam kondisi belum siap menghalalkan, baik secara materi, mental, adat, atau faktor lain. Sedangkan dalam khitbah, kedua belah pihak telah siap untuk melangkah ke jenjang selanjutnya.
Sebab, masyarakat kita biasanya menganggap bahwa pertunangan yang telah terjadi antara sepasang calon pengantin sudah setengah dari menikah. Sehingga seakan ada aturan tidak tertulis bahwa yang sudah bertunangan itu boleh berduaan, berkhalwat berduaan, naik motor berboncengan, makan, jalan-jalan, nonton dan bahkan hingga menginap😁.
Sedangkan khitbah itu sendiri yaitu pengajuan lamaran dari pihak calon suami kepada wali calon istri yang pada dasarnya mengajak untuk berumah tangga. Khitbah itu sendiri masih harus dijawab "iya atau tidak". Bila telah dijawab "ya", maka jadilah perempuan tersebut sebagai ‘makhthubah’, atau perempuan yang telah resmi dilamar. Secara aturan ia tidak diperkenankan untuk mendapatkan lamaran dari orang lain. Namun kekerabatan kedua calon itu sendiri tetap sebagai orang abnormal yang diharamkan berduaan, berkhalwat atau hal-hal yang sejenisnya.
Khitbah Dalam Islam
Dalam Islam tidak dikenal istilah setengah halal karena sudah dikhitbah. Lalu amat besar kesalahan kita ketika menyaksikan pemandangan pasangan yang sudah bertunangan atau sudah berkhitbah, kemudian beranggapan bahwa mereka sudah halal melaksanakan hal-hal layaknya suami istri di depan mata, lantas kita sesama muslim hanya membisu dan membiarkan saja.
Apalagi hingga mengatakan, “Ah biar saja, toh mereka sudah bertunangan, kalo terjadi apa-apa, sudah terang siapa yang harus bertanggung-jawab". Padahal dalam beling mata syariah, semua itu tetap terlarang untuk dilakukan, bahkan meski sudah bertunangan atau sudah melamar, hingga hingga selesainya kesepakatan nikah.
Dan hanya masyarakat yang sakit saja yang tega bersikap permisif menyerupai itu. Padahal apapun yang dilakukan oleh sepasang tunangan, bila tanpa ada ditemani oleh mahram, maka hal itu tidak lain yaitu kemungkaran yang nyata. Haram hukumnya hanya mendiamkan saja, apalagi malah memberi semangat kepada keduanya untuk melaksanakan hal-hal yang telah diharamkan Allah. Subahanallah..
Jangan hingga nasib kita menyerupai nasib bani Israil yang telah Allah kutuk karena mendiamkan saja kemungkaran besar terjadi di depan mata kita. Sungguh malang nasib kita bila hal itu hingga terjadi. Telah dila’nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan ekspresi Daud dan ‘Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan oleh kedurhakaan mereka dan selalu melampaui batas. Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu, (QS Al-Maidah: 79).
Nah, bagi para akhwat dan ikhwan yang masih remaja, artinya belumlah merupakan saatnya untuk dikhitbah, jagalah diri dari perbuatan yang tidak boleh oleh Allah SWT. Tetaplah fokus terhadap harapan yang ingin kalian capai. Hingga karenanya kalian telah benar-benar siap untuk menikah dan bukan sekedar hanya mau saja😄.
Sudah terang belum?😁 Demikian isu yang saya bagikan untuk kalian. Jangan lupa bagikan artikel ini ke teman-teman kalian biar ikut membaca artikel perihal Apa Sih Perbedaan Khitbah Dengan Tunangan? ini. Subscribe juga di blog ini biar kalian mendapatkan notifikasi ketika Admin update artikel terbaru. Follow Instagram Admin . Semoga kalian lebih nyaman dan gampang dalam mengakses Blog dimanapun kalian berada. Terima Kasih...
